Suatu semangat rangkaian kata-kata dari jiwa dan luhur naratif kehidupan

18.12.10

Terbuku cerita pada hakikat

Sebagai seorang penulis, aku harus menulis. Aku harus menulis dengan rasa. Menulis dengan emosi. Menulis dengan sentimen. Menulis dengan seisi jiwa dan seluruh semangat yang terkandung nyawa, dibawa badan. Menyedari bangkitnya hakikat ini, aku harus bersikap dan bersifat jujur pada diri sendiri. Aku tidak mampu untuk membohongi pada diri sendiri dan membohongi orang-orang yang cinta dan percaya pada kemampuan aku. Pada kurnia dan anugerah yang ada pada dalam diri aku. Kuat atau lemah. Berdaya atau lumpuh. Semangat atau hilang. Hitam atau putih.

Aku yang harus memberi dan menerima seadanya.

Jadi, inilah aku yang sebenarnya. Yang benar-benar ingin menjadikan hidup ini sepenuhnya pada dasar dan tapaknya.

Izinkanlah aku bercerita tentang semua yang terbuku pada hakikat.

No comments:

Post a Comment